Norman Foster lahir di
kotaStockport, Inggris pada tanggal 1 Juni 1935. Dibesarkan di kota Manchester
oleh kedua orangtuanya, Foster muda tertarik pada bidang arsitektur dan
tertarik pada beberapa karya dari Arsitek ternama seperti Frank Lloyd Wright,
Ludwieg Mies van der Rohe, dan Le Corbusier.
Pada tahun 1956, Foster mengambil kuliahPerencanaan
Kota dan Arsitektur di Universitas Manchester Inggris. Dia lulus pada tahun
1961. Lalu, Foster meraih gelar Master di Sekolah Aristektur dan juga bertemu
Richard Rogers di Yale.
Pada tahun 1967, Foster
dan Wendy Cheesman mendirikan Foster
Associates (Asosiasi Foster) yang lalu berubah menjadi Foster and Partners. Pada tahun 1994, Foster mendapatkan Medali
Emas dari AIA. Pada tahun 1999, Foster meraih penghargaan Pritzker, penghargaan
tahunan yang diberikan kepada arsitek yang telah memberikan kontribusi bagi
kemanusiaan dan lingkungan binaan melalui seni arsitektur. Sekarang, Foster
memiliki kantor yang berada di Kota London, Berlin dan Singapura dengan lebih
dari 500 pekerja.
Filosofi Desain
Norman Foster beranggapan
bahwa tempat dimana kita tinggal dan bekerja mempunyai pengaruh yang besar
terhadap masyarakat disekitarnya.
Foster berpikir bahwa
arsitektur adalah tentang kebutuhan masyarakat dan kebutuhan material.
Arsitektur seharusnya dapat memberikan kita suhu hangat ketika
diluar sedang dingin dan memberikan kita suhu sejuk ketika diluar panas.
Baginya, arsitektur seharusnya dapat melindungi kita dari elemen yang berasal
dari luar.
Foster beranggapan bahwa selain dari fungsi proteksi,
arsitektur juga mencakup dimensi spiritual, baik itu tentang hal yang membuat
kita bahagia dan nyaman. Foster berkeyakinan bahwa banyak kata yang dapat
mendefinisikan arsitektur, seperti estetis, keindahan, keramahan atau sesuatu
yang membuat kita merasa lebih baik.
Proyek yang didesain Foster menunjukkan secara
keseluruhan bagaimana cara dia berpikir dalam merancang. Desain yang dia
kerjakan dihasilkan dari keuntungan kemajuan teknologi. Teknologi yang dipakai
untuk efisiensi energy yang lebih besar, integrasi dengan lingkungan yang lebih
baik, menciptakan area lingkungan yang lebih nyaman serta menciptakan fasilitas
yang mudah digunakan.
Karya Arsitektural
1.
London
City Hall
Bangunan ini tidak memiliki bagian depan atau belakang secara
harfiah, dimana bentuknya berasal dari bentukan cekung yang telah dimodifikasi
secara geometrical. Bentuk hybrid ini didesain untuk meminimalisir sinar
matahari yang masuk ke area permukaan. Desain ini telah melalui banyak desain
fungsi sehingga bangunan dapat menjadi ‘hijau’ sebisa mungkin.
Proyek City Hall ini adalah kesempatan yang diambil
pemerintah London untuk menunjukkan gerakan perubahan yang dilakukan oleh pemerintah.
Bangunan ini difungsikan
untuk menjadi tempat Greater London
Authority (GLA), yang terdiri dari Majelis London dan staff pembantu.
Konsep
desain dari London City Hall ini diambil dari dua kriteria utama yang terdiri
dari demokrasi dan lingkungan.
Elemen
yang ada di London City Hall diambil dari The
Reichstag Dome yang juga merupakan karya dari Norman Foster.
Elemen
itu antara lain (Kiri: The Reichstag Dome, Kanan: London City Hall):
Eksterior
Kaca dan Baja& Sistem Tangga
Letak
Dari segi letak, bangunan telah memberikan kontribusi dalam
menghemat energi. Di kota atau area permukiman dimana padat bangunan, suhu yang
ada akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan permukiman yang tidak terlalu
padat. Sehingga bangunan London City Hall ditempatkan di area terbuka yang
dekat dengan sungai dan taman.
Bentukan
Bentukan dan geometri
bangunan didesain untuk mengurangi panas yang didapat dan yang hilang melalui
eksterior bagian luar bangunan. Meminimalisasi area permukaan dari bangunan
menghasilkan efisiensi dalam penggunaan energi yang maksimal. Secara harfiah, bangunan
dengan bentukan cekung memakai energi sebanyak 25% lebih sedikit dari bangunan
dengan bentuk kubus dengan volume bangunan yang sama. Dengan begitu, panas
sinar matahari yang didapat dan hilang melalui bangunan London City Hall dapat
diminimalisir.
Energi
Pada tahun 2007, solar panels dipasang di atap bangunan
London City Hall, sehingga bangunan ini dapat menghasilkan tenaga listrik dari
panas sinar matahari.
Namun dikarenakan struktur
atap yang belum memadai untuk dipasang solar
panels, diperlukan sejumlah uang dari pemerintah untuk merealisasikan
pemasangan solar panels tersebut.
Secara keseluruhan, London
City Hall hanya menggunakan seperempat dari energi yang dikonsumsi oleh
bangunan AC lainnya di kota London.
Gaya Arsitektural
London City Hall merupakan
suatu karya arsitektural yang mengambil gaya arsitektural modern. Bila dilihat
dari segi konstruksi, bangunan ini telah memaki sistem baja yang telah mumpuni
serta stabil, mengesampingkan bentukan luarnya.
Dari segi pemakaian energi,
bangunan ini telah mampu menghemat penggunaan energi yang cukup besar
dibangding bangunan sejenis di kota London.
Bangunan ini lebih dapat
didefinisikan sebagai bangunan modern, disbanding dengan bangunan dekonstruksi.
Karena dari segi bentukan, bangunan London City Hall masih memiliki bentuk yang
tidak ekstrim seperti bangunan dekonstruksi lainnya.Selain itu, bangunan ini
lebih mementingkan ke segi fungsi bangunan, dibandingkan dengan segi
arsitektural yang sering terdapat pada bangunan dekonstruksi.
2. Hearst Tower, New York
Bangunan ini memiliki 46
lantai, terdiri dari material dominan kaca dan baja. Bangunan Hearst Tower
terpilih sebagai bangunan kantor ‘hijau’ pertama di Kota new York. Bangunan ini
mempunyai luas area yang cukup besar, berjumlah 80.000 meter persegi. Tinggi
rata-rata antar lantai adalah 4 meter.
Bangunan ini memiliki
atrium tiga lantai yang mempunyai suara air mengalir didalam ruangan.
Eksterior dari bangunan
ini berbentuk sarang lebah yang berbahan baja, menjaga interior ruangan kerja
didalam bangunan dengan dinding dan pilar.
Panel yang terbuat dari
kaca secara radikal membuat Hearst Tower terlihat seperti bagian sisi berlian.
Konsep Bangunan
Bangunan Hearst Tower
terdiri dari bangunan baru dan bangunan lama. Bangunan lama adalah bangunan
dengan jumlah lantai 6 yang selesai pada tahun 1928. Fasad bangunan ini terbuat
dari batu bata. Dengan melanjutkan rencana bangunan kantor di atas bangunan
yang lama, bangunan ini memiliki lobi dengan air terjun, sebuah restoran untuk
2.000 karyawan perusahaan dan ruangan untuk melakukan rapat dan area
resepsionis.
Norman Foster berusaha
menciptakan sebuah permainan arsitektur antara bangunan dasar yang bernilai
sejarah dan sebuah bangunan tower yang baru selagi mempertahankan integritas
dari kedua bangunan.
Proses Desain
Desain inovatif ini mempunyai nama,
yaitu diagrid (diagonal grid)
Sistem structural yang
menciptakan fasad berbentuk segitiga berjumlah 4 lantai, perbedan antara desain
bangunan lama dengan bangunan baru diatasnya yang terbuat dari baja dan kaca
akan terlihat jelas perbedaannnya.
Tidak terdapat kolom baja
vertikal di eksterior bangunan, dikarenakan tidak memungkinkan untuk bangunan
dasar dibawahnya.
Dengan struktur baja yang ada di
tower memungkinkan stabilitas bangunan dapat terjaga dari segi gravitasi,
angina, dan beban hidup.
Efisiensi tinggi dari
sistem struktural bangunan ini memakai bahan bangunan 20% lebih sedikit
(tepatnya baja seberat 2000 ton) dibandingkan dengan frame struktur pada
umumnya
Tipe kaca yang inovatif
dipakai disekitar eksterior bangunan ini. Kaca ini mempunyai lapisan special
yang memungkinkan area dalam dimasuki pencahayaan alami sekaligus menjaga
ruangan dalam dari radiasi sinar matahari tak terlihat yang menimbulkan panas.
Gaya
Arsitektural
Hearst Tower merupakan
suatu karya arsitektural yang mengambil gaya arsitektural modern. Bila dilihat
dari segi konstruksi, bangunan ini telah memaki sistem baja yang telah mumpuni
serta stabil, mengesampingkan bentukan luarnya.
Dari segi pemakaian
energi, bangunan ini telah mampu menghemat penggunaan energi yang cukup besar
dibangding bangunan sejenis di kota New York.
Bangunan ini lebih dapat
didefinisikan sebagai bangunan modern, disbanding dengan bangunan dekonstruksi.
Karena dari segi bentukan, bangunan Hearst Tower masih memiliki bentuk yang
tidak ekstrim seperti bangunan dekonstruksi lainnya.
Selain itu, bangunan ini
lebih memntingkan ke segi fungsi bangunan, dibanding dengan segi arsitektural
yang sering terdapat pada bangunan dekonstruksi.
3. 30 St Mary Axe
Bangunan 30 St Mary Axe
(yang lebih dikenal sebagai The Gherkin)
adalah sebuah bangunan pencakar langit komersil di kota London. Bangunan ini
diselesaikan pada bulan Desember tahun 2003 dan dibuka pada bulan April tahun
2004. Dengan jumlah lantai 41, bangunan ini memiliki ketinggian 180 meter dan
berdiri di bekas site bangunan Baltic Exchange, dimana pada tahun 1992 rusak
karena ledakan yang diletakkan oleh Provisional
IRA.
Bangunan ini didesain oleh
Norman Foster, dan bangunan ini menjadi symbol ikonik dari kota London dan
menjadi salah satu contoh dari bangunan arsitektur kontemporer.
Konsep Bangunan
Bangunan 30 St Mary Axe
memiliki 41 lantai. Bangunan ini memiliki bentukan seperti peluru yang
ditegakkan, dengan ujung menghadap keatas. Bangunan ini memiliki sistem kaca
dan baja seperti konsep bangunan desain Norman Foster lainnya. Bangunan ini
merupakan bagian dari proyek Swiss Re, sebuah perusahaan insuransi global, yang
menjadi kantor utama dari perusahaan itu sendiri. Nama bangunan ini sebenarnya
juga adalah Swiss Re, namun tidak terlalu popular di kalangan masyarakat, dibanding
dengan nama Gherkin yang sudah terlebih dahulu popular.
Norman Foster berusaha
menciptakan sebuah permainan arsitektur antara bahan bangunan dengan konsep
desain yang dipakai. Perbedaan bentukan bangunan dengan bangunan lingkungan
sekitarnya mampu menciptakan bangunan ini menjadi ikonik.
Proses Desain
Bangunan ini memiliki kaca
dengan bentuk wajik. Kaca ini mempunyai lapisan khusus yang membuat bagian
dalam ruangan terjaga dari panas berlebih dan menjaga bangunan dari sinar
matahari berlebih sehingga kaca mempunyai ketahanan yang lama.
Struktur dari bangunan ini
semakin tinggi semakin memusat. Di bagian atap, sistem konstruksi bangunanyang
dipakai hamper sama, berbentuk seperti The
Reichstag Dome. Konstruksi baja khusus ini membantu menjaga struktur
bangunan sehingga bangunan tahan terhadap intensitas gravitasi, angin dan beban manusia yang tinggi.
Gaya Arsitektural
30 St Mary Axe merupakan suatu karya arsitektural yang
mengambil gaya arsitektural modern. Bila dilihat dari segi konstruksi, bangunan
ini telah memaki sistem baja yang telah mumpuni serta stabil, mengesampingkan
bentukan luarnya.
Dari segi pemakaian
energi, bangunan ini telah mampu menghemat penggunaan energi yang cukup besar
dibangding bangunan sejenis di kotaLondon.
Bangunan ini lebih dapat
didefinisikan sebagai bangunan modern, dibandingkan dengan bangunan
dekonstruksi. Karena dari segi bentukan, bangunan 30 St Mary Axe masih memiliki
bentuk yang tidak ekstrim seperti bangunan dekonstruksi lainnya.
Selain itu, bangunan ini
lebih memntingkan ke segi fungsi bangunan, dibanding dengan segi arsitektural
yang sering terdapat pada bangunan dekonstruksi.
Sumber Gambar
Gambar
11 : http://www.fosterandpartners.com/media/Projects/1004/img1.jpg
Gambar
12 : http://greenstructures.files.wordpress.com/2009/09/mary11.jpg
Gambar
14 : http://www.willfox.com/images/skyscrapers/swissre/construction/13.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar